Konsultasi
-
Pengasuhan Anak
-
Gadget dan Anak
Q : Dokter, saya memiliki keponakan berumur 3 tahun. Kebetulan kedua orang tua nya kerja hingga malam. Jadi anak tersebut sering dititipkan ke kakek & neneknya.. Saya perhatikan sejak berumur 2 tahun anak tersebut sudah memiliki tablet sendiri pemberian orang tuanya. Awalnya kami tidak bermasalah karena kontennya relevan dengan umurnya ( tablet tersebut berisi games yang -sepertinya- merangsang perkembangan otak & lagu anak-anak). Selain itu ia juga sangat senang menonton dvd (tentunya film yang ditayangkan sudah disesuaikan dengan umurnya) .Hasilnya pun, dia bisa menghafal lebih banyak lagu, bisa berkomunikasi dengan lancar dan cenderung terlihat lebih cerdas di banding teman-teman seumurannya. Interaksinya dengan orang-orang di sekitar juga tidak menunjukan tanda-tanda ada masalah. Tapi sekarang ini semakin banyak artikel-artikel dan penelitian yang membahas tentang efek negatif dari gadget, apalagi untuk anak-anak. Kami berusaha untuk mengurangi waktu pemakaian gadget dengan memperbanyak aktivitas di luar ruangan, namun sulit di pungkiri kalau kehadiran gadget ini sangat membantu. Contohnya untuk konteks keponakan saya ini, kedua orang tuanya pulang malam, sehingga ketika sampai rumah sudah terlalu lelah untuk membacakan cerita sebelum tidur, jadi lebih sering membelikan dvd cerita anak untuk di putar sebelum tidur. Jadi pertanyaan saya : 1. Apakah penggunaan gadget bagi anak ini benar-benar perlu di hindari? atau hanya perlu di batasi waktu penggunaannya? Berapa lama kah waktu penggunaan yang dianjurkan dalam satu hari? 2. Apa dampak negatif yang ditimbulkan dalam jangka waktu dekat ? dan apa dampaknya bagi beberapa tahun mendatang yang dapat mempengaruhi psikologi anak yang terbawa hingga ia dewasa? Dari salah satu yang saya baca, kecenderungan menggunakan gadget menyebabkan anak lebih tempramen dan sulit di kendalikan. Apa ukuran emosi anak bisa di katakan tempramen atau hanya emosi dalam kadar yang sewajarnya? Yang terakhir, saya akan sangat berterimakasih apabila dokter juga mencantumkan teori yang relevan atau data pendukungnya. Supaya memudahkan kedua kakak saya (yang cenderung skeptikal) untuk menerima penjelasan tentang pengaruh gadget dan psikologi anaknya. Terima kasih dokter sebelumnya.
A : Dear Mbak DT Trimakasih atas pertanyaannya.Sebaiknya anak-anak usia 2 tahun lebih bermain yang sifatnya mengembangkan kemampuan motoriknya,kemampuan bahasa,kemampuan kognitif,mengembangkan emosi dan interaksi sosial semakin baik. Hal ini bisa dilakukan dengan menstimulasi perkembangan anak.Misalnya perkembangan motorik halus dengan cara melatih mewarnai,bermain playdough/lilin, dan memindahkan benda atau meremas kertas.Kemampuan motorik kasar bisa distimulasi dengan bermain sepeda,bermain bola, dan aktivitas lainnya.Kemampuan bahasa bisa meningkat dengan diajak berbicara dan anak dilatih bertanya benda-benda sekitar. Selanjutnya kemampuan kognitif anak dilatih bermain lego,puzzle, bermain peran,dan bercerita.Untuk melatih emosi bahwa anak bisa mengungkapkan keinginan misalnya mau makan,minum,pup,pipis,merasa panas,dingin,dll..Kemudian anak juga perlu dilatih bermain dengan teman sehingga mampu berinteraksi dengan sesama misalnya bermain dengan sepupu atau tetangga. Jika anak sering berinteraksi maka anak menjadi percaya diri dan tidak penakut. Terus apakah anak boleh main gadget atau nonton tv?Yang penting anak berlatih kemampuan di atas (paragraf 2). Kadangkala gadget bisa disetting game permainan ataupun film educative.Itu bagus.Yang tidak boleh adalah anak menonton film superhero di gadget bisa berdampak anak meniru prilaku kekerasan di film tersebut. Atau game kekerasan dilarang karena bisa berdampak anak mudah tantrum dan tidak nurut orang tua. Anak serbaiknya bermain gadged maksimal 2 jam dalam waktu sehari sekali. Itupun yang sifatnya educative. Karena anak sebaiknya berlatih kemampuan di atas yang terkait dengan kemampuan motorik,bahasa,kognitive, emosi,dan interaksi sosial. Jika terlalu banyak game dari gadget dikhawatirkan anak kemampuan motorik,kognitif,emosi dan interaksi kurang berkembang. Barangkali yang berkembang hanya kemampuan bahasa saja.Itupun komunikasi yang tidak dua arah sehingga kurang interaksi dengan teman sehingga suka menyendiri.Selain itu bermain gadget juga akan merusak mata jika anak usia dini sering bermain gadget. Keponakan mbak DT sudah diawasi dan ada proteksi dalam memilih konten bermain gadget.Itu bagus.Direkomendasikan yang sifatnya edukative.Namun jangan lupa melatih kemampuan anak pada paragraf 2 di atas sehingga anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik sesuai dengan usianya.Anak juga tidak menjadi penyendiri,punya teman dan jauh lebih tenang ketika berinteraksi dengan lainnya. Untuk mengecek apakah gadget berpengaruh negative atau tidak adalah apakah anak menjadi mudah tantrum atau tidak.Jika mudah tantrum berarti gadget yang dimainkan berpengaruh negative.Cobalah berkonsultasi langsung dengan psikolog YPPI dengan buat janji via email YPPI atau telp langsung ke YPPI yang ada di menu kontak. Regards, Adib Setiawan,M.Psi. Psikolog YPPI
-
Membangun Perilaku Positif Anak Balita
Q : salam kenal .. saya ibu dari satu anak, umur anak saya-3,6 tahun.sejak 2 tahun sdh masuk PAUD karena keterbatasan orang yang jaga. Secara umum, menurut penilaian banyak orang di lingkungan kami, anak saya cukup aktif dan lincah.hanya saja ada beberapa hal yg saya khawatirkan,mohon bantuan nasehat ibu/bapak psikolog. 1. sejak kecil saya membiasakan diri memuji hal-hal positif yang anak saya lakukan, misalnya anak saya hebat sdh buang sampah, anak saya pintar sdh bangun pagi langsung ke toilet dsb. Sama halnya hadiah, saya khawatir dia selalu menunggu bahkan menagih pujian dan hadiah tersebut. bagaimana cara saya menghadapi hal ini. 2. anak saya belakangan ini sering bercanda dan bermain berlebihan, mengganggu saya saat mngerjakan pekerjaan rumah.misalnya saat nyuci atau strika, dia manjat-manjat di pundakku,saat masak sambil berdiri dia masuk di sela-sela kaki dan mencubit-cubit atau menggelitik kaki.kadang juga orang lain, termasuk temannya sendiri.saya menganggap ini sdh keterlaluan, tapi si anak saya sulit mengerti.kadang saya beri hukuman sambil memberi pengertian agar pesannya sampai bahwa bermain seperti itu tidak boleh, tp kesadarannya tdk berlangsung lama.menurut ibu/bapak mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana menghadapi tersebut. terima kasih atas bantuan bapak/ibu psikolog. Susi
A : Dear ibu Susi (bukan nama sebenarnya) Sebaiknya di rumah ada stimulasi dini dgn bermain misalnya puzzle,mobil-mobilan,bola,lego,pledough,balon,atau nonton film edukatif,dll.. Hal ini dilakukan saat ibu memasak anak ibu bisa bermain sendiri. Sebelumnya biasakan untuk bermain mainan tersebut dengan cara ibu menemani ananda main mainan tersebut saat ibu tidak sedang memasak. Jika ananda menampilkan perilaku positif berikan pujian.Begitu sebaliknya jika menampilkan perilaku tidak tepak berikan konsekuensi.Ajarkan sejak dini aturan-aturan termasuk tidak boleh mencubit,naik-naik ke badan,atau perilaku lain yang tidak tepat. Jika menampilkan perilaku tidak tepat berikan ketidaknyamanan misalnya yang disuka dikurangi. Awal-awal ananda akan sedikit menangis.Namun jika dijalankan secara konsisten maka perilaku ananda menjadi nice dan lebih positif.Untuk pujian atau reward tidak apa-apa yang penting berikan sesuai usia anak dan kurangi reward secara bertahap ketika ananda sudah menampilkan perilaku yang tepat tersebut.Selamat mencoba. Regards, Adib Setiawan,M.Psi
-
Anak yang suka bermain mainan beda jenis kelamin
Q : Kepada YTH Bapak/Ibu Selamat Pagi, Perkenalkan, nama saya Rina(bukan nama sebenarnya). Mudahan Bapak/Ibu selalu sehat. Pada kesempatan ini, saya ingin menanyakan permasalahan yang sedang saya hadapi. Saya memiliki anak laki laki, namanya Raka, umurnya 2 tahun 8 bulan. belakangan ini kurang lebih 3 bulanan terakhir setelah saya perhatikan perkembangan anak saya, saya sangat khawatir dan takut sekali karena anak saya selalu ada kecenderungan untuk melakukan hal hal yang berkaitan dengan anak perempuan. Misalnya kalau dia nonton TV kartun, yang dia komentari secara spontan, adalah tokoh yang perempuan, apakah itu cara pakaiannya, dandannya pakai pita dan lain lain. Jika saya ajak ke mall, spontan dia interes pada manequin yang dipajak di toko toko, dan bahkan dia sering bilang mau pakai baju perempuan, apakah itu seragam sekolah ataupun mukena. Saya dan suami selalu berusaha mengingatkan bahwa apa yang dia bilang atau yang dia mau, tidak boleh, kami selalu menjelaskan bahwa dia adalah anak laki laki, kalau mau sholat harus pakai baju koko, sarung, peci, untuk main pun juga demikian , kami selalu menjelaskan ke dia, kalau boneka bunga pokoknya semua yang berkaitan dengan perempuan yang menjad interes dia, selalu kami jelaskan bahwa itu semua untuk anak perempuan dan kami selalu mengalihkan perhatiannya supaya dia tidak terfokus dengan apa yang sedang dia pikirkan. Namun, dia juga mau bermain dengan mainan untuk anak laki laki, seperti tembakan, mobil, robot. dll dan dia enerjik sekali, postur dan gayanya anak laki laki bukan seperti perempuan. Pertanyaan saya Ibu/Bapak: Apakah yang terjadi pada anak kami masih bisa dianggap wajar saja?, Apakah yang kami lakukan sudah tepat atau belum?, Kalau memang yang terjadi pada anak kami sudah dianggap menyimpang, apa yang harus kami lakukan ?, Apakah yang terjadi pada anak kami ada hubungannya dengan lingkungan? Sebagai informasi, sebelum anak kami lahir, ada 2 keponakan kami perempuan yang tinggal di rumah kami sampai anak kami berumur 2 tahun setengah, mereka masih anak anak, dan mereka memiliki mainan atau kegiatan dan aksesoris yang serba perempuan, misal, boneka barbie, pita, buku file dengan gambar gambar barbie dan sejenisnya, kartu kartu gambar barbie, mainan di komputer yang memakainya baju atau dandan untuk perempuan. Anak kami sering bermain bersama mereka. Demikian pertanyaan saya, terima kasih atas bantuan dan solusi Bapak /Ibu kepada kami. Hormat Saya Rina
A : Dear Ibu Rina, Ibu Rina tidak perlu khawatir. Anak-anak sangat mudah sekali belajar dengan cara meniru, misalnya meniru lingkungan sekitarnya. Bisa jadi anak ibu meniru perilaku teman mainnya yaitu keponakan Ibu yang dua-duanya perempuan. Apalagi mereka tinggal sampai 2,5 tahun. Waktu yang cukup lama sehingga anak ibu yang laki-laki sampai mengikuti minat keponakan ibu yang perempuan. Sejauh ini masih wajar. Apalagi anak ibu juga mau bermain sebagaimana layaknya laki-laki. Langkah ibu sudah tepat yaitu sebaiknya membatasi minat terhadap mainan yang berhubungan dengan perempuan. Saat ini lah waktu yang tepat untuk mengajarkan konsep perempuan dan laki-laki. Sebaiknya Ibu juga melatih ananda untuk terbiasa bermain dengan sesama laki-laki sejak dini. Misalnya bisa dengan tetangga, PAUD/Play Group, atau dengan saudara lain yang sesama laki-laki. Keterlibatan ayah dan ibu untuk bermain yang melibatkan mainan laki-laki juga sangat baik untuk melatih membedakan gendernya. Selain itu sebaiknya jangan memberi kesempatan anak ibu memakai baju yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya. Demikian jawaban dari saya, mudah-mudahan membantu. Adib Setiawan, M.Psi. (Psikolog Anak & Keluarga di www.praktekpsikolog.com)
-
Anak Tidak Bisa Berjalan
Q : Pak Psikolog, anak saya Faisal sampai umur 2th tidak mengalami masalah apa2, tetapi setelah itu dia seperti mengalami kemunduran kemampuan berjalan sampai dengan sekarang sdh 2th 3 bulan jgnkan utk berjalan dia sekarang hanya terbaring lemah, sy sangat sedih karena tadinya dia adalah anak yang lucu dan pintar, kalau ditanya bagian tubuh dia bisa menunjukkan, begitu pula hal yg lain seperti menunjukkan mobil, rumah, kakek, nenek, paman dll. Sekarang anak sya lemah secara fisik dan sepertinya dia juga gampang sedih, menangis dan tidak ceria lagi. Sudah saya bawa urut tapi juga tidak ada kemajuan. Apa yg harus sy lakukan pak' mohon bantuannya
A : Pak Faisal, apakah bapak sudah memeriksakan ke dokter anak di Rumah Sakit Daerah. Tampaknya anak bapak mengalami gangguan motorik yang biasanya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Apakah anak bapak sudah imunisasi lengkap? Imunisasi juga dapat mencegah terserangnya penyakit tertentu misalnya folio yang menyebabkan anak mengalami kelumpuhan. Jadi sebaiknya bapak segera ke dokter anak di Rumah Sakit Daerah jika belum dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak bapak apakah virus dan bakteri masih aktif atau tidak misalnya jika penyebabnya kuman tersebut. Mengenai kemampuan anak bapak mampu menunjuk benda sekitar seperti mobil, rumah, kakek, nenek, paman serta mampu merasakan rasa sedih, menangis dan tidak ceria memungkinkan anak bapak mengalami masalah di area motorik (fisiknya). Barangkali secara kognitif masih cukup baik. Gangguan fisik tidak serta merta anak mengalami gangguan kognitif dan bahasa. Jadi sebaiknya anak bapak terus dilatih kemampuan kognitif mulai dari memindahkan benda dan juga terus menambah perbendaharaan kosa kata. Selain itu sebaiknya anak terus diberikan motivasi supaya terus berjuang dan mengembangakan kelebihan dan potensinya. Untuk kekurangannya sebaiknya juga terus dilatih sebaik-baiknya dengan berkonsultasi dengan ahlinya seperti :psikolog, fisioterapis, dan dokter anak. Adib Setiawan,M.Psi.,Psi. (Psikolog di praktekpsikolog.com Jakarta)
-
Anak Suka lari-larian di Kelas
Q : Anak saya laki2 Farhan usia 5 tahun baru saja dikeluhkan pihak sekolahnya sbg anak yg hiperaktif, tidak bisa duduk manis dan suka mengganggu kegiatan belajar dg berlari-larian, gampang marah dan mengamuk dan jika anak sya masih spt itu dalam dua bulan kedepan maka dia akan dikeluarkan. Bagaimana ya Pak, apakah anak sya mmg hiperaktif, dirumah ya juga diam kalo tidur saja. Apa saja yg dia pegang pasti jadi rusak, maksud saya menyekolahkan untuk membuat dia menjadi patuh dg aturan, tetapi jika sdh begini, apa yg harus sy lakukan padahal sy bekerja dr pagi-sore jd tidak punya waktu utk dia di pagi hari, apakah bisa di terapi di tempat Bapak ? Mohon bantuannya, trims. Puspita
A : Ibu Puspita, anak-anak yang hiperaktif biasanya suka berlari-lari meninggalkan tempat duduknya. Dai biasanya kesulitan duduk tenang agak lama. Biasanya anak seperti ini dikenal dengan sebutan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Untuk mendiagnosa ADHD ibu Puspita perlu datang ke psikolog anak. Seringkali anak tersebut suka marah namun jika diganggu temannya. Jika temannya peduli dan memaklumi kondisinya maka anak ADHD tidak akan marah dan tidak mengganggu lainnya. Yang penting juga bahwa anak ADHD perlu belajar remedial tambahan sepulang sekolah. Dengan remedial seperti ini memungkinkan anak dapat memiliki kemampuan yang mampu mengejar ketertinggalan dengan teman seusianya. Mengenai harapan pihak sekolah, sebaiknya dilakukan pembicaraan misalnya dapat disarankan untuk ada Guru Pembimbing Khusus yang tugasnya melatih kemampuan perilaku dan juga kemampuan akademis secara individual. Bisa juga orang tua menyediakan shadow teacher untuk mendampingi anak saat belajar di sekolah. Selain itu sebaiknya orang tua bersabar dan juga terus berusaha mengembangkan kemampuan anak yang cenderung hiperaktif. Dengan terus berusaha memungkinkan anak mampu meraih cita-cita yang menjadi harapan kedua orang tuanya. Adib Setiawan,M.Psi.,Psi. (Psikolog di praktekpsikolog.com Jakarta)
-
Apakah Anak Saya Autis
Q : Anak sulung saya laki2 hampir 4th, belum bisa bicara hanya "mba" utk mbak dan "buh" utk ibu, kalau ingin sesuatu dan tdk terpenuhi biasanya mengamuk dan berteriak, makannya jenisnya itu2 saja tdk mau yg beragam, susah sekali tidur siang bahkan tidur larut malam, masih pake pampers dan sering sekali batuk pilek, susah berkawan dan takut sama org /tempat baru, apakah anak sy AUTIS, apa yg harus sy lakukan ?. Enny
A : Ibu Enny,usia anak ibu 4 tahun tapi berbicara masih "mba" dan "buh" artinya anak ibu mengalami keterlambatan berbicara.Untuk diagnosa apakah autis atau tidak perlu observasi lebih lanjut,mengingat apa yang ibu jelaskan belum cukup untuk diagnosa autisme. Untuk menghilangkan kebiasaan mengamuk, sebaiknya mulai ditanamkan rasa disiplin sejak dini. Misalnya dengan memenuhi keinginan yang memang dibutuhkan. Jika tidak dibutuhkan maka sebaiknya tetap dilarang. Misalnya jika anak ingin makan yang dingin dan krupuk padahal sedang batuk maka sebaiknya dilarang. Jelaskan secara langsung dimana muka ibu dan anak sejajar sehingga anak juga merasa dihargai dan lebih mudah menangkap materi. Untuk tidur sebaiknya minimal 10 jam. Bisa dipilih misalnya ada tidur siang atau tidur di malam hari lebih awal misalnya tidur dari pukul 19.30 sampai 05.30. Biasakan juga pipis sebelum tidur. Untuk toilet training sebaiknya segera dilatih yaitu dengan cara tidak memakai pampers saat di siang hari. Ajak ananda ke toilet dan latih mengungkapkan mau pipis sekiranya ananda sudah waktunya untuk ke kamar mandi. Untuk mengurangi rasa takut dengan orang, sebaiknya ananda sering diajak oleh saudara dekat atau tetangga. Misalnya dengan tante, paman, sepupu, nenek, dll.. Takut pada orang biasanya karena ananda terlalu dekat dengan ibunya saja. Supaya ananda mau makan yang bervariasi sebaiknya mulai ajarkan berbagai jenis makanan. Misalnya perkenalkan sedikit terlebih dahulu jika ananda belum pernah mencobanya. Selanjutnya dapat diberikan secara bertahap. Lama kelamaan ananda akan suka berbagai jenis makanan. Sebaiknya juga mulai berlatih berbahasa yaitu dengan cara menjelaskan nama benda yang ada di lingkungan sekitar. Minta ananda menyebutkan nama benda yang dia lihat, dia raba, atau dia mainkan di kehidupan sehari-hari . Lakukan secara terus menerus. Dengan ananda lebih memahami bahasa maka kemampuan berinteraksi dengan sesame dan emosi juga akan lebih stabil. Selamat mencoba, Adib Setiawan,M.Psi. (Psikolog di praktekpsikolog.com Jakarta)
-
Anak suka memukul
Q : Anak saya usia 4 tahun, guru mengeluhkan suka memukul temannya. Anak saya anak pertama (tunggal) dan suka bermain game sejak kecil bersama ayahnya.
A : Sepertinya game bisa mempengaruhi perkembangan anak. Bisa jadi game yang dimainkan ada unsur kekerasan sehingga anak meniru saat di sekolah. Pola asuh yang terlalu dimanja (permisif) juga membuat anak semakin agresif. Biasanya anak tidak mau mengalah dengan temannya dan pengalaman melihat video atau geme menjadi cara meniru bagi sianak dalam menyelesaikan masalah. Sebaiknya dilarang bermain game atau bermain game yang edukatif. Di sekolah sebaiknya diberikan konsekuensi misalnya jika memukul maka saat quis diberikan ananda yang terakrir. Ajarkan juga untuk meminta maaf segera dan menyelesaikan masalah dengan cara berkomunikasi. Selamat mencoba.
-
Hiperaktif
Q : Pa..saya ada kesulitan bagaimana menghadapi anak umur 3 th yang hiperaktif...sedangkn d kelas anak menggangu sekali ke tmn yg lain yg sedng blajar..bagaimana dlm menghadapinya biar anak nurut sama saya..
A : Sebaiknya diajak bermain, modifikasi kegiatan pembelajaran semenarik mungkin dan mengakomodasi gaya belajar siswa. Bisa jadi anak ini memiliki gaya belajar body-kinesthetic artinya suka belajar sambil bergerak. Maka sebaiknya mengakomodasi gaya belajarnya. Selanjtnya juga perlu diterapkan penghargaan atau reward dan konsekuensi. Jika anak mampu duduk tenang maka berikan pujian. Data ibu belum lengkap sehingga perlu observasi lebih lanjut oleh psikolog, misalnya bagaimana dengan kemampuan verbalnya, kemampuan motorik halusnya, dan juga konsentrasinya. Silahkan datang ke psikolog.
-
Anak Emosional
Q : mau share nih pak gmn caranya mnghadapi anak yg emosional usia 3th? di tegur sdikit marah pokoknya gmpang marah dah...
A : Pertama pola asuh orang tua jangan terlalu dituruti semua, mulai latih kemandirian, selain itu ajarkan kosa kata sebanyak-banyaknya untuk mengeksplor lingkungan dan yang paling penting selalu berikan pengertian. Abaikan saat marah, di awal-awal akan makin marah, namun kalau orang dewasa makin tegas saat ananda maka marah akan semakin berkurang. Selamat mencoba
-
Gadget dan Anak
-
Remaja & Dewasa Awal
-
Bingung Memilih Jurusan
Q : Nama saya NK. Saat ini saya di Semester 2 kelas 10. Saya merasa tidak suka dengan jurusan IPA dan saya ingin jurusa IPS karena cita-cita saya ingin menjadi konsultan keuangan. Pihak sekolah secara sepihak memasukkan saya ke IPA karena kemampuan saya sangat baik.
A : Sebaiknya NK mengambil jurusan sesuai apa yang disuka. Jika kemampuan NK adalah sangat baik sebenarnya tetap bisa mengikuti jurusan IPA dan saat kuliah tetap bisa mengambil jurusan IPS misalnya di jurusan Akuntansi. Namun jika NK ingin pindah jurusan itu lebih baik. Maka sebaiknya komunikasikan dengan wali kelas, kepala sekolah, dan BP (pihak sekolah).
-
Memiliki Pacar yang Sudah Menikah
Q : Nama saya T, Saat ini saya dekat dengan seseorang yang sudah menikah dan dia adalah pacar saya. Memang dia sangat mengarahkan saya sehingga saya bisa menjalani hidup ini lebih baik. Misalnya memotivasi saya bagaimana menjadi karyawan yang baik dan bagaimana karir saya meningkat. Dia sebelumnya mengeluhkan dirinya bahwa keluarga kurang harmonis. Saya juga merasa beliau memberikan perhatian kepada saya sebagaimana yang saya butuhkan. Namun akhir-akhir ini saya merasa cemburu dan merasa stress karena dia tidak menceraikan istrinya sebagaimana yang dia janjikan. Saya memilih untuk putus dengannya namun sepertinya sulit melupakannya.
A : Langkah yang dilakukan T sudah tepat yaitu memutuskan hubungan asmara dengan pacar T. Sangat sulit T berharap pada laki-laki yang sudah menikah. Biasanya laki-laki yang kurang ajar memang selalu merayu dan memperhatikan orang yang bukan pasangannya. Seringkali memang diawali dengan cara pura-pura baik atau sebenarnya memang baik pada ibu namun dia ada udang di balik batu. Jadi sebaiknya para remaja selalu hati-hati dengan laki-laki yang sudah menikah namun berusaha mencari perempuan lain. Kata Khalil Gibran bahwa cinta bagaikan pepohonan yang memiliki ranting, jika ranting yang satu tumbang maka ranting yang lain akan tumubuh. Saya yakin T akan menemukan pasangan baru yang lebih baik. Barangkali pasangan tersebut seumur dengan T atau perbedaan umur yang tidak terlalu jauh. Maka sebaiknya selalu buka diri dan memperbanyak teman, ikuti kegiatan tertentu yang melibatkan banyak orang misalnya remaja komplek, remaja gereja, pengajian remaja, kursus, reoni, wisata bersama, olahraga, seni, kegiatan bersama teman kerja, dll.. JIka masih sedih dan masih sulit melupakan menulislah perasaan anda termasuk apa yang dirasakan, apa yang dikerjakan, dan apa yang dicita-citakan di buku diary. Jika masih kuliah maka sebaiknya lebih focus pada kuliah atau pun aktivitas yang sedang digeluti atau focus kerja. Jika mantan pacar anda yang sudah menikah menghubungi anda maka sebiknya berkominikasi sebatas teman dan tidak secara “personal” mintalah secara hormat supaya dia tidak mengganggu anda lagi dan menghargai langkah T untuk menemukan kehidupan yang lebih baik.
-
Sulit bergaul dengan lawan jenis
Q : Saya sangat sulit bergaul dengan lawan jenis. Usia saya saat ini 21 tahun. Bagaimana cara saya supaya bisa dekat atau memiliki kekasih?
A : Kesulitan anda bisa jadi terbangun karena factor kurang percaya diri. Sebaiknya anda mumulai pendekatan terlebih dahulu dengan cara berteman. Bermainlah bersama teman-teman lain juga, misalnya mengikuti kegiatan belajar kelompok, pergi acara kelas, reoni, dll.. Jangan lupa kamu terus meningkatkan prestasi misalnya IPK yang bagus, masuk menjadi tim footsal sekolah, atau kegiatan peminatan lainnya. Pastikan juga teman yang anda dekati belum memiliki pasangan (boyfriend), cari yang kira-kira masih single. Ungkapkan ketika waktu sudah tepat, misalnya anda dan teman anda sudah mulai nyaman. Jika anda ditolak maka coba lagi dan jangan menyerah, barangkali dia belum yakin dengan anda. Supaya lebih yakin biasanya membutuhkan waktu dan bukti. Jika tidak mungkin maka berteman dengan banyak orang karena disitu kamu akan memiliki kesempatan. Jangan lupa jurhat dengan orang yang anda percaya misalnya saudara atau ortu, karena beliau akan memotivasi anda. Sikap tertutup sebaiknya dihindari karena akan membuat anda kesulitan dalam bergaul.
-
Bingung Memilih Jurusan
-
Keluarga & Pasangan
-
Pasangan Berselingkuh
Q : Apa yang saya lakukan jika suami saya berselingkuh namun disalah satu sisi saya ingin mempertahankan keluarga karena sudah memiliki 2 anak.
A : Sebaiknya Ibu dari awal melarangnya. Mengizinkan untuk berselingkuh tentunya akan membuat ibu merasa tersakiti. Seringkali selingkuh merupakan hal sulit dikontrol oleh beberapa orang tertentu. JIka seseorang mampu mengontrolnya maka orang tersebut akan merasa kebahagiaan dalam dirinya. Namun sebaliknya, jika selingkuh dilakukan maka akan membuat jiwa si pelaku lama-lama akan goncang. Maka sebaiknya Ibu meminta suami sadar dan mengontrol hal tersebut. Berbicara keluarga besar dengan mengkomunikasikan tersebut juga memungkinkan dilakukan. Atau datang ke psikolog juga bisa dilakukan tentunya bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan keluarga. Bisa juga latihan-latihan kontrol diri akan diberikan pada keluarga anda.
-
Pasangan Cemburu yang Berlebihan
Q : Nama saya H, saya mengeluhkan istri saya suka cemburu yang berlebihan ketika saya mengerjakan tugas kerja yang jenis kelaminnya berbeda dengan saya. Bahkan saya dilarang untuk terlibat dalam tugas kerja tersebut.
A : Sebaiknya H melihat dulu permasalahan secara general. Bisa saja ada factor sebab akibat yang mengakibatkan istri bapak cemburu. Yang pertama bisa saja karena lemahnya komunikasi. Misalnya suami ada mendapat partner kerja yang baru namun tidak bercerita ke istri. Faktor kedua karena istri belum kenal dengan partner kerja bapak. Mengenalkan pada istri juga langkah yang baik misalnya saat event kantor atau lainnya. Tentunya akan lebih mencairkan suasana. Faktor ketiga bisa saja bapak terlalu sibuk kerja sehingga waktu keluarga kurang. Dengan berkurangnya waktu maka suami dan istri jarang berkeluh kesah sehingga factor kurangnya kedekatan dan perhatian yang menjadi penyebab malah dipicu oleh alasan berhubungan dengan rekan kerja. Maka langkah yang diambil sebaiknya pahami kelebihan dan kekurangan suami istri sehingga dapat dicapai rasa pengertian, mengontrol sifat yang terlalu berlebih atau berkurang misalnya jika sebelumnya tidak cerita sama istri maka sebaiknya selalu bercerita, jika salah satu pasangan terlalu ingin perhatian maka komunikasikan dan luangkan waktu sebaik-baiknya. Masalah-masalah lain sebaiknya juga dipecahkan dan dicita-citakan bersama-sama misalnya perencanaan keuangan dan juga pendidikan anak-anak.
-
Pengasuhan anak pasca perceraian
Q : Saat ini saya memiliki 3 anak, saya dalam proses bercerai dengan suami. Untuk bercerai sudah bulat. Namun yang saya tanyakan bagaimana kesiapan anak-anak saya pasca perceraian. Anak saya saat ini berusia 15, 11, dan 9 tahun.
A : Setiap perceraian pasti berdampak pada kondisi psikologis anak. Misalnya anak menjadi merasa tidak diperhatiakan, orang tua dianggap terlalu egois, dan sering kali anak mempertanykan perpisahan orang tua baik diungkapkan ataupun tidak. Untuk anak yang sudah usia 15 tahun ke atas barangkali bisa dikasih tau, sedangkan yang usia 11 dan 9 sebaiknya diberitahu dengan bahasa berbeda, misalnya ayah dan ibu sudah berbeda rumah. Keterlibatan orang tua misalnya ayahnya masih suka mengajak bermain juga sangat baik, sehingga anak masih merasa kedua orang tuanya ada meskipun ada perbedaan. Ibu juga perlu mengawasi perkembangan anak, misalnya melihat prestasi di sekolah. Bisa jadi prestasi bisa menurun karena hal ini. Usia remaja juga mulai mencari figure di luar keluarga. Pengaruh lingkungan seperti narkoba, merokok, pornografi, dll.. juga berdampak buruk pada anak. Meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan guru kelas dan juga terbuka pada anak juga sebagai solusi. Latih juga anak pertama untuk menjadi contoh bagi adek-adeknya.
-
Istri mengajak bercerai
Q : Saat ini istri saya mengajak bercerai, saya memiliki 2 anak, sudah menikah 9 tahun, alasannya tampaknya karena pengahasilan saya tidak cukup. Sebelumnya istri saya tidak bekerja, namun sejak bekerja tampaknya dia mulai ingin mengajak bercerai. Sepertinya dia juga suka sms an dengan kekasihnya.
A : Setiap keluarga memiliki permasalahan. Saat ini bapak sudah memiliki 2 anak tentunya yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana kondisi anak jika bercerai apakah nanti bis keurus atau tidak. Keluarga bapak sudah mampu bertahan selama 9 tahun, artinya sebenarnya bisa terus bertahan dengan membangun komunikasi yang positif dengan pasangan. Perasaan Bapak terhadap istri yang suka smsan dengan orang lain bisa jadi bapak terlalu cemburu pada istri. Berikan kesempatan pada istri untuk bekerja dan juga akan membantu keluarga. Sebaiknya semua dibicarakan, ada kalanya bapak perlu mengalah sehingga keluarga dapat dipertahankan.
-
Pasangan Berselingkuh
-
Karier & Pekerjaan
-
Diperlakukan Tidak Adil Di Tempat Kerja Ingin Bunuh Diri
Q : Nama saya Putri (bukan nama sebenarnya).Saya sering kali merasa kena penindasan. Dan ke tidakadilan, di mana pun dalam keluarga, pertemanan, dan kerjaan,,,,,,,, sampai saya merasa hidup ini tak hidup lagi. Serasa mati,,,,,,,, mungkin karena dari kecil saya selalu disuruh ngalah sama ibu sya terhadap kaka saya! Sehingga saya terbiasa mengalah terhadap semua orang, namun itu yg membuat orang yang ada di sekitar saya bisa memanfaatkan diri saya seenaknya, dan menindas saya, saya harus bagaimana, rasanya saya ingin mati saja, saya sudah mncoba berubah,, namun entah lah, mereka lebh bisa membuat saya lebih terpuruk.
A : Putri, Hidup adalah perjuangan, pilihan dan bagaimana mengungkapkan apa yg tidak suka, berani bersikap mengucapkan ya atau tidak, serta bertanggung jawab apa yang telah menjadi pilihannya. Masa lalu mempengaruhi hidup kita,tapi kita bisa memilih untuk berkata tidak,nanti dulu,maaf saya tidak bisa,maaf bisa yg lain,dll. Ambil manfaat hidup ini untuk menjadi lebih baik.Carilah juga hal-hal yang menjadikan anda untuk terus menikmati kehidupan ini. Carilah teman dan juga berusaha melihat hal-hal lain dari segi yang lain. Sikap menyalahkan semua orang bukanlah solusi. Kitalah yang harus belajar bersikap, memiliki pilihan dan keberanian untuk memilih dan berkata tidak. Kalau kita menikmati apa yang kita kerjakan dan juga berusaha meraih apa yang kita inginkan maka kita tetap memiliki makna hidup yang luar biasa. Jangan melihat orang lain lebih beruntung tapi sadarilah akan nasib dan posisi kita saat ini dan kemudian mencari cara untuk menjadi lebih baik. Adib Setiawan, M.Psi.,Psi. (Psikolog di praktekpsikolog.com Jakarta)
-
Grogi saat Presentasi di depan Bos
Q : Nama saya D, saya memiliki kemampuan yang baik dengan skor IQ yang tinggi. Namun saya merasa grogi dan tidak percaya diri saat presentasi di depan General Manager atau Direktur. Apa yang harus saya lakukan supaya lebih percaya diri?
A : Selamat D memiliki kemampuan yang baik. Dengan kemampuan yang baik memungkinkan D dapat bekerja dengan baik. D kurang percaya diri saat presentasi bisa disebabkan karena D jarang berbicara di depan umum. Langkah yang sebaiknya dilakukan adalah buatlah presentasi sebaik mungkin misalnya dengan slide yang ada animasinya dan disertai gambar yang mendukung. Selanjutnya sebelum ketemu bos anda maka berlatihlah di depan cermin. Mengikuti kegiatan organisasi misalnya Karang Taruna, Remaja Masjid/Gereja/dll.. akan meningkatkan kepercayaan diri D. Selain itu ubahlah cara berfikir D. Jika D presentasi tentunya D merupakan orang yang paling menguasai materinya. Jadi jangan khawatir, karena presentasi tersebut merupakan tugas D maka D yang paling tau. Bos biasanya bertanya hal-hal yang sifatnya umum. Misalnya jika D di bagian keuangan yang ditanyakan berapa pengeluaran dan pemasukan, berapa labanya, berapa defisitnya. Jadi yakinlah bahwa D orang yang paling tau di bidang pekerjaan yang D geluti. Anggap orang yang D jelaskan ingin tahu apa yang tidak mereka tahu, jadi D adalah orang yang paling mengetahui. Maka silahkan lebih percaya diri.
-
Gagal di Seleksi perusahaan Multinasional
Q : Nama saya S, saya memiliki pengalaman gagal di beberapa perusahaan multinasional karena psikotes. Kira-kira kenapa ya?
A : Banyak faktor S mengalami kegagalan dalam seleksi psikotes. Faktor pertama persaingannya cukup banyak sehingga cuma diambil berdasarkan quota saja misalnya dari 500 orang yang ikut psikotes diambil 100 orang maka factor persaingan juga menentukan. Perbedaan sedikit skor atau lainnya bisa membuat ibu/bapak tereliminasi. Selain itu bisa juga kemampuan ibu/bapak, sebaiknya ibu memiliki kemampuan yang baik di beberapa kemampuan dasar misalnya pengetahuan umum, berhitung, dan juga kemampuan spatial. Bisa juga ibu/bapak memiliki kekurangan dimana kemampuan ibu dibutuhkan. Misalnya Ibu/Bapak tidak suka berhitung tapi memilih jurusan akuntansi. Hal ini bisa mempengaruhi hasil dimana hasil psikotes cenderung rendah. Faktor lain juga bisa karena grogi dan tidak percaya diri sehingga hal ini mempengaruhi performance saat mengejarkan tes. Saran saya sebaiknya persiapkan sebelum tes misalnya dengan melatih kemampuan yang kurang, selalu percaya diri, dan kerjakan dengan baik psikotes sesuai instruksi yang diberikan. Selain itu sebaiknya meminimalisasi ibu/bapak memiliki masalah psikologis seperti trauma masa lalu, emosional, agresivitas, minder, dll.. karena hal ini seringkali bisa terlihat saat psikotes atau pun berdasarkan interpretasi hasil tes.
-
Meningkatkan penghasilan
Q : Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan, namun sudah 4 tahun ini sepertinya kenaikan gaji saya hanya berdasarkan laju inflasi. Jika saya berkeluarga sepertinya belum cukup. Bagaimana supaya karir dan penghasilan meningkat?
A : Ada dua cara untuk meningkatkan karir, pertama kamu terus bekerja sebaik-baiknya dan meningkatkan skill misalnya melalui kursus, melanjutkan kuliah, atau mengikuti pelatihan tertentu. Pilih kompetensi anda yang belum berkembang optimal, misalnya skill bahasa asing maka sebaiknya anda bisa kursus Bahasa Inggris. Selanjutnya anda bisa mengikuti alur perusahaan bagaimana cara supaya karir meningkat. Dengan bekerja sebaik-baiknya memungkinkan anda untuk dipromosikan. Bekerjalah sesuai aturan dan tuntutan kerja. JIka dalam waktu tertentu misalnya 3 tahun anda kurang berkembang anda bisa melamar ke perusahaan lain yang lebih menjanjikan. Sebaiknya pilih perusahaan yang sejenis. Atau anda bisa membuat usaha lain yang dijalankan oleh orang lain, misalnya bisa dirintis setiap pulang kerja dan di waktu weekend. Sebaiknya anda mulai menabung dari sekarang.
-
Diperlakukan Tidak Adil Di Tempat Kerja Ingin Bunuh Diri